Selamat pagi semua , dipagi yang cerah ini saya ingin berbagi lagi sebuah artikel yang bermanfaat menurut saya dan semoga bermanfaat bagi anda semua juga . Jikalau membicarakan tentang ekonomi tidak ada habisnya menurut saya karena setiap hari setiap minggu setiap bulan akan ada perkembangan seiring perkembangan jaman juga , di Indonesia contohnya pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 ini naik melonjak ketimbang dari tahun tahun sebelumnya dan di tahun ini yang tertinggi , maka dari itu kita tidak boleh berdiam diri mengandalkan apa yang kita punya saat ini tetapi kita harus tetap belajar dan berjuang untuk Kemakmuran ekonomi keluarga masyarakat dan negara . Oke langsung saja kali ini yang saya bagikan adalah tentang Sistem Informasi Pemasaran , silahkan simak berikut ini :
A . Pengertian Sistem Informasi Pemasaran ( SIP )
Sebelumnya telah dibahas tentang Riset Pemasaran , maka pembahasan selanjutnya berkisar tentang sistem informasi pemasaran ( SIP ). SIP dimana riset pemasaran merupakan salah satu bagiannya , telah didefinisikan oleh Richard H.brie dan James E. stafford dalam artikelnya berjudul Marketing Information System : A new Direction for marketing Research ( Journal of Marketing 34 , nomor 3 , Juli 1970 ) sebagai :
Sebuah struktur , interaksi yang komplek antar manusia , mesin , dan prosedur yang dimaksudkan untuk menciptakan arus informasi yang berkaitan secara rapi , dikumpulkan dari sumber-sumber intern dan ekstern , untuk digunakan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan dalam tanggungjawab khusus dari riset pemasaran .
Sistem informasi ini bekerja secara terus-menerus , agak berbeda dengan riset pemasaran yang hanya dilakukan bilamana diperlukan saja . SIP selalu digunakan untuk memperoleh informasi dari semua sumber , baik sumber di dalam organisasi maupun luar organisasi . SIP mengumpulkan bahan-bahan (yang ada kaitannya) dari berbagai sumber , mengolahnya kedalam bentuk yang lebih berguna , dan memindahkan hasil hasil infomasi tersebut kepada orang (tenaga pemasaran) yang memerlukannya . Kadang-kadang , dalam SIP terdapat fasilitas pengolahan data dengan komputer , meskipun tidak selalu diperlukan.
Dalam SIP terdapat terminal data yang berfungsi menerima , mengolah , memperbaiki , dan menyimpan informasi . Pada waktu diperlukan , unit pemotongan data bekerja untuk mengubah informasi agar sesuai dengan keperluan menejer pemasaran dalam mengambil keputusan . Apabila menejer membutuhkan data tentang alasan-alasan ketidak-sukaan konsumen terhadap merk lain , maka unit pemotongan data dapat menyediakannya dalam bentuk formulir . Sebagai hasilnya adalah informasi yang mempunyai kaitan dengan keputusan-keputusan yang akan diambil .
B . Kedudukan Riset Pemasaran Dalam SIP
Tiga macam input yang masuk ke dalam sistem informasi pemasaran , yaitu :
1. Informasi yang direncanakan secara berulang-ulang .
2. Informasi yang tidak direncanakan .
3. Riset pemasaran.
1. Informasi yang Direncanakan secara Berulang-ulang .
Informasi yang direncanakan secara berulang-ulang merupakan input yang diterima oleh menejemen secara continue . Jadi , dasarnya adalah continuous basis . Beberapa waktu yang lampau , menejemen telah menetapkan bahwa informasi tertentu harus tersedia setiap hari , sekali seminggu , setiap bulan , atau satu periode waktu . Misalnya , laporan mingguan yang diterima oleh menejer tentang penjualan produknya di berbagai daerah . Informasi tersebut dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menentukan harga serta mengambil keputusan di bidang promosi . Jika penjualan menurun , maka harga dapat diturunkan , atau biaya promosinya ditingkatkan .
2. Informasi yang Tidak Direncanakan.
Informasi yang tidak direncanakan merupakan informasi yang terjadinya sering tidak diduga lebih dulu . Informasi tersebut diketemukannya secara insidental . Misalnya , disuatu tempat rekreasi seorang pengusaha bertemu dengan pengusaha lain ( pesaing ) . Karena sudah lama tidak bertemu , pembicaraan menjadi akrab . Dalam pembicaraan tersebut pesaing mengatakan bahwa ia telah memasarkan produk barunya. Adanya informasi tersebut perusahaan perlu mengubah strategi pemasarannya , misalnya dengan meningkatkan biaya promosi sebesar 40% untuk menyaingi produk baru tersebut .
\
3. Riset Pemasaran
Riset pemasaran tidak termasuk yang direncanakan secara berulang-ulang maupun yang tidak direncanakan . Menejemen melakukan kegiatan tersebut apabila menghendaki infomasi pada waktu tertentu yang berkaitan dengan proyeknya . Bilamana data yang diperlukan tidak tersedia , maka menejemen dapat meminta kepada para peneliti untuk mencarinya . Jadi , dasar yang dipakai dalam riset pemasaran adalah project - to - project basis .
baca juga artikel " Riset Pemasaran "
C. Kegiatan - kegiatan dalam SIP
SIP mengumpulkan data dari semua sumber termasuk riset pemasaran . Input yang diterima kemudian disimpan oleh personalia SIP . Personalia SIP ini tenaga-tenaga yang khusus menyimpan dan menyalurkan input kepada pihak yang memerlukan .
Dalam perusahaan yang besar, manajemen sering menghadapi laporan, catatan, surat, ataupun komunikasi secara tertulis. Apabila dokumen tersebut tidak segera ditangani, maka ada kemungkinan menjadi basi atau ketinggalan. Oleh karena itu, diperlukan adanya unit SIP yang efektif, yang dapat menyediakan informasi secara tepat.
Misalnya dalam sebuah perpustakaan, biasanya terdapat kartu tentang buku yang dipinjamkan. Kartu tersebut diletakkan dalam kotak kecil, di susun menurut abjad dari penulis/pengarang atau dari judul buku. Masing-masing bidang dikelompokkan tersendiri. Buku yang diperlukan dapat dicari dengan mudah. Setiap kali ada penambahan buku baik buku teori, buku laporan, atau buku yang memuat berbagai macam data, kartunya juga harus ditambah, karena masing-masing kartu hanya mencatat satu jenis buku saja (satu jenis buku dapat terdiri atas beberapa eksemplar).
Demikian yang dapat saya ulas semoga bermanfaat bagi anda semua , terima kasih sudah berkunjung sampai jumpa lagi
A . Pengertian Sistem Informasi Pemasaran ( SIP )
Sebelumnya telah dibahas tentang Riset Pemasaran , maka pembahasan selanjutnya berkisar tentang sistem informasi pemasaran ( SIP ). SIP dimana riset pemasaran merupakan salah satu bagiannya , telah didefinisikan oleh Richard H.brie dan James E. stafford dalam artikelnya berjudul Marketing Information System : A new Direction for marketing Research ( Journal of Marketing 34 , nomor 3 , Juli 1970 ) sebagai :
Sebuah struktur , interaksi yang komplek antar manusia , mesin , dan prosedur yang dimaksudkan untuk menciptakan arus informasi yang berkaitan secara rapi , dikumpulkan dari sumber-sumber intern dan ekstern , untuk digunakan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan dalam tanggungjawab khusus dari riset pemasaran .
Sistem informasi ini bekerja secara terus-menerus , agak berbeda dengan riset pemasaran yang hanya dilakukan bilamana diperlukan saja . SIP selalu digunakan untuk memperoleh informasi dari semua sumber , baik sumber di dalam organisasi maupun luar organisasi . SIP mengumpulkan bahan-bahan (yang ada kaitannya) dari berbagai sumber , mengolahnya kedalam bentuk yang lebih berguna , dan memindahkan hasil hasil infomasi tersebut kepada orang (tenaga pemasaran) yang memerlukannya . Kadang-kadang , dalam SIP terdapat fasilitas pengolahan data dengan komputer , meskipun tidak selalu diperlukan.
Dalam SIP terdapat terminal data yang berfungsi menerima , mengolah , memperbaiki , dan menyimpan informasi . Pada waktu diperlukan , unit pemotongan data bekerja untuk mengubah informasi agar sesuai dengan keperluan menejer pemasaran dalam mengambil keputusan . Apabila menejer membutuhkan data tentang alasan-alasan ketidak-sukaan konsumen terhadap merk lain , maka unit pemotongan data dapat menyediakannya dalam bentuk formulir . Sebagai hasilnya adalah informasi yang mempunyai kaitan dengan keputusan-keputusan yang akan diambil .
B . Kedudukan Riset Pemasaran Dalam SIP
Tiga macam input yang masuk ke dalam sistem informasi pemasaran , yaitu :
1. Informasi yang direncanakan secara berulang-ulang .
2. Informasi yang tidak direncanakan .
3. Riset pemasaran.
1. Informasi yang Direncanakan secara Berulang-ulang .
Informasi yang direncanakan secara berulang-ulang merupakan input yang diterima oleh menejemen secara continue . Jadi , dasarnya adalah continuous basis . Beberapa waktu yang lampau , menejemen telah menetapkan bahwa informasi tertentu harus tersedia setiap hari , sekali seminggu , setiap bulan , atau satu periode waktu . Misalnya , laporan mingguan yang diterima oleh menejer tentang penjualan produknya di berbagai daerah . Informasi tersebut dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menentukan harga serta mengambil keputusan di bidang promosi . Jika penjualan menurun , maka harga dapat diturunkan , atau biaya promosinya ditingkatkan .
2. Informasi yang Tidak Direncanakan.
Informasi yang tidak direncanakan merupakan informasi yang terjadinya sering tidak diduga lebih dulu . Informasi tersebut diketemukannya secara insidental . Misalnya , disuatu tempat rekreasi seorang pengusaha bertemu dengan pengusaha lain ( pesaing ) . Karena sudah lama tidak bertemu , pembicaraan menjadi akrab . Dalam pembicaraan tersebut pesaing mengatakan bahwa ia telah memasarkan produk barunya. Adanya informasi tersebut perusahaan perlu mengubah strategi pemasarannya , misalnya dengan meningkatkan biaya promosi sebesar 40% untuk menyaingi produk baru tersebut .
\
3. Riset Pemasaran
Riset pemasaran tidak termasuk yang direncanakan secara berulang-ulang maupun yang tidak direncanakan . Menejemen melakukan kegiatan tersebut apabila menghendaki infomasi pada waktu tertentu yang berkaitan dengan proyeknya . Bilamana data yang diperlukan tidak tersedia , maka menejemen dapat meminta kepada para peneliti untuk mencarinya . Jadi , dasar yang dipakai dalam riset pemasaran adalah project - to - project basis .
baca juga artikel " Riset Pemasaran "
C. Kegiatan - kegiatan dalam SIP
SIP mengumpulkan data dari semua sumber termasuk riset pemasaran . Input yang diterima kemudian disimpan oleh personalia SIP . Personalia SIP ini tenaga-tenaga yang khusus menyimpan dan menyalurkan input kepada pihak yang memerlukan .
Dalam perusahaan yang besar, manajemen sering menghadapi laporan, catatan, surat, ataupun komunikasi secara tertulis. Apabila dokumen tersebut tidak segera ditangani, maka ada kemungkinan menjadi basi atau ketinggalan. Oleh karena itu, diperlukan adanya unit SIP yang efektif, yang dapat menyediakan informasi secara tepat.
Misalnya dalam sebuah perpustakaan, biasanya terdapat kartu tentang buku yang dipinjamkan. Kartu tersebut diletakkan dalam kotak kecil, di susun menurut abjad dari penulis/pengarang atau dari judul buku. Masing-masing bidang dikelompokkan tersendiri. Buku yang diperlukan dapat dicari dengan mudah. Setiap kali ada penambahan buku baik buku teori, buku laporan, atau buku yang memuat berbagai macam data, kartunya juga harus ditambah, karena masing-masing kartu hanya mencatat satu jenis buku saja (satu jenis buku dapat terdiri atas beberapa eksemplar).
Demikian yang dapat saya ulas semoga bermanfaat bagi anda semua , terima kasih sudah berkunjung sampai jumpa lagi