Halo halo Selamat datang kembali teman-teman semua , berjumpa kembali di www.alasansajaini.ga , pagi ini saya akan berbagi lagi tentang ilmu yang mungkin bermanfaat buat teman-teman semua yaitu PDRB : PENDEKATAN PENGELUARAN, PENGGUNAAN, ATAU BELANJA , memang sangat penting untuk kita mengetahui tentang PDRB , untuk itu langsung saja kita simak berikut ini :
Pada pendekatan in akan diuraikan ruang lingkup dan definisi komponen-komponen PDRB menurut pendekatan penggunaan, metode estimasinya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 1993, serta sumber datanya. PDRB menurut penggunaan terdiri dari komponen-komponen anatara lain pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga swasta tidak mencari untung (nirlaba), konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok, ekspor dan impor barang dan jasa.
a) Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup seluruh pengeluaran barang dan jasa dikurangi penjualan netto barang bekas dan sisa yang dilakukan rumah tangga selama setahun. Sumber data utama perkiraan nilai konsumsi rumah tangga, adalah hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Provinsi D.I. Yogyakarta khususnya untuk Kabupaten Sleman, hasil pengolahan Badan Pusat Statistik untuk besarnya konsumsi. Sedang untuk harga barang setiap jenis bahan yang dikonsumsi diperoleh dari hasil pengolahan yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil SUSENAS, diperoleh rata-rata konsumsi per kapita per minggu untuk bahan makanan dan rata-rata nilai konsumsi per kapita per bulan untuk non makanan. Untuk memperoleh nilai konsumsi bahan makanan per bulan dilakukan dengan cara konsumsi per kapita per minggu dikalikan tiga puluh dibagi tujuh.Nilai konsumsi bahan makanan dan bukan bahan makanan setahun diperoleh dengan cara nilai konsumsi per kapita per bulan dikali dua belas dikalikan pula dengan jumlah penduduk pertengahan tahun (hasil proyeksi). Perkiraan nilai konsumsi rumah tangga untuk tahun yang tidak tersedia data SUSENAS dengan menggunakan koefisien elastisitas permintaan terhadap pendapatan (elasticity demand of income) untuk kelompok konsumsi makanan dan untuk kelompok konsumsi non makanan. Untuk kelompok makanan nilai konsumsi atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai konsumsi dalam satuan kuantum dengan harga konsumen atau harga eceran. Sedang nilai konsumsi atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode revaluasi, artinya konsumsi dalam satuan kuantum dikalikan dengan harga tahun dasar PDRB. Nilai konsumsi rumah tangga untuk bukan makanan atas dasar harga konstan 1996–1998 diperoleh dengan cara deflasi, yaitu membagi konsumsi harga berlaku dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sesuai. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ini telah dilengkapi dengan perkiraan besarnya konsumsi makanan/minuman yang dikonsumsi di luar rumah.
b) Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Yang Tidak Mencari Untung (Nirlaba) Lembaga swasta yang tidak mencari untung adalah lembaga swasta yang dalam operasinya tidak bertujuan mencari keuntungan. Lembaga swasta yang tidak mencari untung terdiri dari lembaga/badan swasta yang memberikan pelayanan atas jasa kepada masyarakat seperti: organisasi serikat buruh, persatuan para ahli/persatuan profesi, organisai politik, badan-badan keagamaan, lembaga penelitian, dan organisasi-organisasi kesejahteraan masyarakat yang tujuan dari kegiataan tersebut tidak mencari untung. Perkiraan besarnya nilai konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung diperoleh dari hasil penghitungan survei khusus lembaga non profit rumah tangga yang dikategorikan sebagai lembaga swasta yang tidak mencari untung seperti kegiatan panti asuhan dan tempat ibadah. Sedangkan untuk kegiatan lainnya seperti dokter praktek, bidan/dukun bayi dan tukang gigi tidak dimasukkan. Berdasarkan hasil penghitungan Nilai Produk Domestik Bruto menurut lapangan usaha, diperoleh perkiraan nilai konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung, baik atas dasar harga yang berlaku maupun atas dasar harga konstan 1993.
c) Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Dan Pertahanan Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup pengeluaran untuk belanja pegawai, penyusutan barang modal dan belanja barang (termasuk belanja perjalanan dinas, pemeliharaan, dan pengeluaran lain yang bersifat rutin) dikurangi penerimaan dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Pengeluaran konsumsi pemerintah pusat dan daerah. Data mengenai belanja pegawai, belanja barang dan belanja rutin lainnya serta perkiraan belanja pembangunan yang merupakan belanja rutin diperoleh dari realisasi pengeluaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pengeluaran Pemerintah Pusat diperoleh dari Kantor Perbendaharaan Negara sedangkan untuk pengeluaran Pemerintah Daerah dalam hal ini Daerah Otonom Propinsi, Kota dan Kabupaten, dan Desa diperoleh dari daftar K. Kalau diteliti dari pengeluaran Pemerintah, terdiri dari dua kelompok, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, subsidi dan pengeluaran lainnya. Berdasarkan kelompok pengeluaran rutin yang dihitung sebagai pengeluaran konsumsi Pemerintah adalah belanja pegawai, belanja barang dan pengeluaran rutin laiannya. Sedang yang lainnya tidak dimasukkan karena pengeluaran disini merupakan transfer. Berdasarkan kelompok pengeluaran pembangunan yang tujuan utamanya untuk peningkatan fisik di segala bidang merupakan investasi Pemerintah. Tetapi pembiayaan yang bersifat rutin, seperti pengeluaran untuk riset dan pengeluaran pengembangan ilmu pengetahuan, dimasukkan sebagai konsumsi pemerintah. Pengeluaran disini biasanya disusun menurut tahun kalender, yaitu mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang sama.
d) Pembentukan Modal Tetap Bruto Pembentukan modal tetap domestik bruto mencakup pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barang modal baru dari dalam negeri ataupun barang bekas dari luar negeri. Pengertian dalam/luar negeri dalam hal ini termasuk luar wilayah. Barang modal adalah peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan biasanya mempunyai umur pemakaian satu tahun atau lebih. Pembentukan modal tetap domestik bruto dapat dibedakan menjadi: a. Pembentukan modal dalam bentuk bangunan/konstruksi b. Pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan baik yang berasal dari impor maupun produksi dalam negeri. Ditinjau dari sudut pemilikan, pembentukan modal tetap bruto dapat dihitung berdasarkan pengeluaran untuk pembelian barang modal oleh masing-masing lapangan usaha (sektor). Sedangkan kalau ditinjau dari jenis barang modal itu sendiri, maka pembentukan modal dapat dihitung berdasarkan arus barang. Pembentukan modal tetap bruto atas dasar harga yang berlaku, diperoleh dengan cara menghitung nilai barang-barang modal yang masuk ke region dan barang modal yang masuk antar region atau antar pulau, ditambah dengan prosentase tertentu terhadap nilai produksi bruto sektor konstruksi/bangunan. Perkiraan pembentukan modal tetap bruto atas dasar harga konstan tahun 1993, diperoleh dengan cara mendeflasi nilai pembentukan modal tetap bruto (nilai barang impor) atas dasar harga yang berlaku dangan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang impor, dan dengan IHPB barangbarang industri untuk barang modal antar pulau.
e) Perubahan Stok Perubahan stok pada suatu tahun diperoleh dari seluruh nilai stok pada akhir tahun dikurang dengan seluruh nilai stok pada awal tahun yang bersangkutan (pada awal tahun yang bersangkutan). Dalam menghitung perubahan stok dapat dilakukan dengan dua metode yakni:
1. Metode Langsung Nilai stok diperoleh dari setiap kegiatan dan jenis barang yang dikumpulkan melalui sensus dan survei. Berdasarkan laporan neraca keuangan perusahaan dari hasil survei tahunan diperoleh nilai stok pada awal tahun dan akhir tahun, yang kemudian dinilai dengan rata-rata harga pasar pada periode tahun perhitungan tersebut.
2. Metode Tidak Langsung (Metode Arus Barang) Dilaukan dengan cara menghitung stok awal dan stok akhir dari tiap jenis barang. Data seperti ini mungkin tersedia hanya untuk beberapa jenis barang. Oleh karena itu maka komponen perubahan stok diestimasi berdasarkan residual dari PDRB yang dihitung secara sektoral dikurangi dengan komponen-komponen yang sudah dihitung dengan data yang tersedia.
Perubahan stok penghitungannya ditaksirkan sebagai residual karena tidak tersedianya data yang diperlukan untuk membuat perkiraan perubahan stok. Dengan demikian stok merupakan sisa, yaitu PDRB dikurangi konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto dan ekspor netto (ekspor-impor) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
f) Ekspor dan Impor Ekspor dan impor meliputi transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu region dengan region lain atau dengan luar negeri. Kegiatan ekspor impor dirinci sebagai berikut:
a. Ekspor dan impor dengan negara lain
b. Ekspor dan impor antar region/propinsi /wilayah kabupaten Data yang tersedia mengenai ekspor dan impor di tingkat region masih sangat terbatas. Ekspor dan impor ditingkat region ini meliputi: transaksi yang dilakukan langsung dengan luar negeri dan antar pulau atau antar provinsi/kabupaten. Dari nilai ekspor dan impor luar negeri maupun antar pulau masing-masing tahun diperoleh nilai ekspor dan impor atas dasar harga berlaku. Untuk memperoleh nilai ekspor atas dasar harga konstan 1993 dengan cara: nilai ekspor harga berlaku dideflate dengan indeks harga perdagangan basar umum ekspor tanpa minyak, dan nilai impor dideflate dengan indeks harga perdagangan besar umum kelompok barang-barang impor. Nilai barang yang keluar antar pulau atau antar region atas dasar harga konstan 1993 diperoleh dengan cara mendeflate masing-masing dengan IHPB umum. Data mengenai ekspor dan impor luar negeri diperoleh dari Dinas Perdagangan Kabupaten. Sedang untuk barang yang keluar dan masuk antar daerah/region diperoleh dengan cara menghitung selisih produksi domestik dengan konsumsi domestik. Konsumsi domestik sendiri terdiri dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi rumah tangga industri.
Demikian yang dapat saya share kali ini teman-teman , semoga bermanfaat jangan lupa bahagia salam sukses selalu , terima kasih sampai jumpa lagi ;-) yuhuuuuuuuu !!!
Demikian yang dapat saya share kali ini teman-teman , semoga bermanfaat jangan lupa bahagia salam sukses selalu , terima kasih sampai jumpa lagi ;-) yuhuuuuuuuu !!!
No comments:
Post a Comment