Wednesday, 17 August 2016

SISTEM HARGA

Hello friends ? how are you today , bagi yang tidak mengerti bahasa inggris , " apa kabarmu hari ini teman-teman ??? " mari kita awali hari dengan semangat ya , jangan lemas dan tak berdaya . 

Bertemu kembali didalam blog ini {Masih} dalam seputar bisnis dan ekonomi tentunya , jika kita membahas tentang bisnis tentu gak ada habisnya teman , karena seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi dunia ini semakin maju , banyak perusahaan dan bisnisman berkembang pesat sukses namun tidak sedikit pula yang bangkrut , failed mennn !!

Nah pada sesi kali ini saya ingin share lagi yaitu " Sistem Harga " , hal ini sangat penting lho jangan sampai disepelekan , anda kalah persaingan harga dengan kompetitor sebelah wah pelanggan anda malah lari semua ke kompetitor sebelah anda , yuk langsung saja kita simak berikut ini : 

Untuk menetapkan tingkat harga tersebut biasaanya dilakukan dengan mengadakan percobaan untuk menguji pasarnya , apakah menerima atau menolak .. tentunya sedih jika harga yang kita tawarkan ditolak pasar ... Apabila konsumen menerima penawaran tersebut , berarti harga yang ditetapkan sudah layak , tetapi jika mereka menolak , biasanya harga tersebut akan diubah dengan cepat . Keputusan tentang penetapan harga tersebut perlu diinterigasikan dengan keputusan tentang barang  . Hal ini disebabkan karena harga merupakan bagian penawaran suatu barang , seperti juga pada kemasan dan merk . Suatu tingkat harga dapat memberikan pengaruh baik didalam perekonomian maupun dalam perusahaan .

1. Dalam Perekonomian
         Harga pasar sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah , sewa , bunga , dan laba/untung atas pembayaran faktor-faktor produksi ( tenaga kerjaa , tanah , kapital dan kewiraswastaan ) . Dalam cara tersebut harga menjadi suatu pengatur dasar pada sistem perekonomian secara keseluruhan karena mempengaruhi alokasi sumber-sumber yang ada . Suatu tingkat upah yang tinggi dapat menarik tenaga kerja yang lebih banyak tentunya . Begitu pula pada tingkat bunga yang tinggi , akan menarik kapital yang besar .

2. Dalam Perusahaan
          Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya . Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan juga mempengaruhi market share-nya . Bagi perusahaan,harga tersebut akan memberikan hasil dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih . Harga suatu barang juga mempengaruhi program pemasaran perusahaan . Dalam perencanaan barang misalnya , memejemen ingin selalu meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan . Keputusan ini dapat dibenarkan hanya apabila pasarnya dapat menerima suatu tingkat harga yang cukup tinggi untuk menutup biaya-biaya dalam meningkatkan kualitasnya .  

B. Pengertian Harga
Dalam teori ekonomi , harga , nilai , dan faedah merupakan istilah-istilah yang saling berhubungan . Faedah adalah atribut suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan . Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran . Tetapi perekonomian kita di Indonesia bukan sistem barter , maka untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu barang kita menggunakan uang , dan istilah yang dipakai adalah harga . jadi , harga adalah nilai yang dinyatakan dalam rupiah.

Biasanya seorang penjual menetapkan harga berdasarkan suatu kombinasi barang secara fisik ditambah beberapa jenis jasa lain serta keuntungan yang memuaskan  . Memang sulit untuk mendefinisikan harga . Pada sebuiah mobil misalnya , harga yang ditetapkan termasuk pula harga radio , kaset atau alat pendingin udara (AC) dan sebagainya . Tetapi dalam keadaan yang lain harga dapat didefinisikan sebagai jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Jadi , secara singkat dapat dikatakn bahwa Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya .

Konsep yang lain menunjukkan apabila harga sebuah barang yang dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan , maka dapat dikatakan bahwa penjualan total perushaan akan berada ditingkat yang memuaskan , diukur dalam nilai rupiah , sehingga dapat menciptakan langganan.

Dalam hal ini harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing, Sehingga penetapanm harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran.

Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya . Tujuan tersebut antara lain : 

1. Mendapatkan Laba Maksimum
Dalam praktek , terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual dan pembeli . Makin besar daya beli konsumen , semakin besar pula kemungkinan bagi penjula untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi . Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada .

2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih.
Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur . Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan , dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jauh lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya .

3. Mencegah atau mengurangi Persaingan
Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapatdilakukan melalui kebijaksanaan harga .  Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga yang sama . Oleh karena itu persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijakasanaan harga , tetapi dengan service lain . Persaingan itu disebut persaingan bukan harga ( non-price competition).

4. Mempertahankan atau memperbaiki market share.
Memperbaiki market share hanya mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar  , disamping juga kemampuan dibidang lain seperti bidang pemasaran,keuangan dan sebagainya . Dalam hal ini harga merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan yang sangat terbatas , biasanya penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan market share . Perbaikanmarket share kurang diutamakan , lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat .

C. Reaksi Konsumen terhadap Harga 
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Minuman keras misalnya , lebih sering dinilai dengan harga daripada dengan rasa atau bahan-bahan yang digunakannya. Minuman keras yang lebih mahal biasanya dianggap lebih baik.Begitu pula dengan barang konsumsi lainnya .

Orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang yang karena meraka melihat adanya perbedaan . Apabila harga lebih tinggi , orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga baik.

Konsumen sering pula menggunakan harga sebagai kriteria utama dalam menentukan nilainya. Barang dengan harga tinggi biasanya dianggap superior dan barang yang mempunyai harga rendah dianggap inferior ( rendah tingkatanya) . Tetapi barang-barang yang sifatnya homogin seperti Bensin , tidaklah demikian. Ada kenyataan bahwa harga yang sesuai dengan keinginan konsumen belum tentu sama untuk jangka waktu yang lama . Kadang-kadang konsumen lebih menonjolkan kesar daripada harga itu sendiri. Barang sejenis yang berharga murah justru dapat dibeli oleh konsumen.

D. Prosedur Penentuan Harga
Bilamana tujuan penetapan harga mudah ditentukan , maka menejemen dapat mengalihkan perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang ditawarkan . Tidak semua perusahaan menggunakan prosedur yang sama . Prosedur  penentuan harga yang dipakai disini meliputi enam tahap , yaitu : 
1. Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut.

    Dalam tahap pertama ini , penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara total . Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru .

2. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan.

     Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan harga bagi perusahaan atau penjual . Oleh karena itu penjual perlu mengetahui  reaksi persaingan yang terjadi dipasar serta sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari : 
*   Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
*   Barang pengganti atau subtitusi.
* Barang-barang lain yang dibuat oelh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen.


     Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang lebih besar . Kadang-kadang , perluasan market share harus dilakukan dengan mengadakan periklanan atau bentuk lain dari persaingan bukan harga , disamping dengan harga tertentu . Market  share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada , biaya ekspansi , dan mudahnya memasuki persaingan.

4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.

    Dalam hal ini penjual dapat memilih diantara dua macam strategi harga yang dianggap paling esktrim , yaitu : (a) skim-the-cream-pricing ,  dan (b) penetration pricing . Strategi tersebut biasanya dipakai untuk memasarkan barang baru .

5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan .

    Tahap selanjutnya dalam prosedur penentuan harga adalah mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada barang , sistem distribusi , dan program promosinya . Perusahaan tidak dapat menentukan harga suatu barang tanpa mempertimbangkan barang lain yang dijualnya . Demikian pula dalam saluran distribusinya , harus diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari harga jual . Bilamana tanggung jawab promosi dilimpahkan pada penyalur , maka marjin yang akan diterima produsen menjadi lebih tinggi.

6. Memilih harga tertentu .

Demikian tadi sedikit ulasan dari saya mengenai Sistem Harga , begitu banyak ilmu-ilmu tentang bisnis dan ekonomi dan semoga artikel saya ini bermanfaat bagi anda semua , bagi anda yang ingin tau lebih banyak tentang bisnis dan ekonomi kunjungi saja klik disini. terima kasih sudah berkunjung sampai jumpa lagi .



No comments:

Post a Comment